Lalu tiba-tiba terdengar suara “Kwek Kwek.....Kwek Kwek”
Istri : “Pah, dengar ada suara ayam”
Suami : “Mah, itu suara bebek bukan suara ayam”
Istri : “Bukan Pah itu suara ayam, aku yakin sekali bahwa itu suara ayam”
Suami : “Mah, dimana-mana suara bebek itu Kwek Kwek, kalo ayam kukuruyuk” (mulai jengkel)
Istri : "Pah, benar itu suara ayam kok"
Suami : "Aduh Mamah ini susah dibilangin, sudah tahu itu suara bebek, tetap dibilang suara ayam" (kesal)
Terdengar lagi suara dalam kesunyian itu “Kwek Kwek.....Kwek Kwek”
Istri : “ Tuh kan Pah, itu suara ayam”
Suami : “Mamah ini gimana sih itu suara bebek Be E Be E Ka ....B E B E K (sudah sangat gusar)
Istri : “Tapi Pah, aku yakin itu suaran ayam” (dengan suara pelan dan sedih)
Sebelum Si Suami mengucapkan suatu kalimat dengan emosi, kalimat yang mungkin ia akan sesali kepada istrinya. Dia melihat kedua mata istrinya yang sudah tergenang air mata di pelupuknya. Air mata itu sudah hampir terjatuh.....
Tiba-tiba ia teringat kembali alasan ia mencintai istrinya, lalu memegang kedua tangan istrinya dengan lembut sambil berkata
Suami : “Maafkan Papah Mah, mungkin Papah salah dan Mamah yang benar. Itu pasti suara ayam”
(suara gusarnya sudah hilang, emosinya mereda dan ucapannya terasa lembut)
Si Istri lalu tersenyum kembali dan mereka melanjutkan perjalanan dengan saling menggenggam tangan.
Sudah berapa rumah tangga atau hubungan yang kandas karena masalah sepele. Seperti memperdebatkan antara ayam dan bebek seperti cerita diatas. Siapa yang perduli jika itu ayam atau bebek. Selama kau menjalani hidup dengan seseorang yang kau cintai. Terkadang hanya masalah sepele seperti itu dapat diperdebatkan dan menjadi masalah besar. Membuat salah satu dari mereka menyesali pernikahan atau hubungan tersebut. Tidak perlu ada yang terlalu dewasa atau kekanak-kanakan, tidak perlu ada yang salah atau benar, tidak perlu ada yang menang atau kalah, cukup saling mencintai.
From me with Love
